Kampus Merdeka adalah program dan metode kuliah di tingkat perguruan tinggi yang berfokus untuk menyiapkan para mahasiswa-mahasiswinya menghadapi tantangan dunia kerja di masa depan. Fokus utama dari program Kampus Merdeka Kemendikbud yang digagas oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim ini adalah untuk memberikan skill terapan komprehensif bagi generasi muda terdidik Indonesia dalam menghadapi kebutuhan dunia kerja di masa mendatang, hal ini juga dimaksudkan agar tingkat pengangguran di Indonesia menjadi terkendali.
Kampus merdeka sebenarnya merupakan salah satu wujud dari Kebijakan Merdeka Belajar yang belum lama ini diperkenalkan oleh Kemendikbudristek Indonesia, sebagai jawaban atas tuntutan terkini dunia kerja Indonesia, khususnya pada para alumni perguruan tinggi.
Merdeka Belajar adalah sebuah kebijakan dari Kemendikbudristek agar pendidikan Indonesia lebih difokuskan pada pendidikan praktek skill dasar dan menengah, yang bertujuan untuk menjadi dasar skill individu kelak pada tingkat pendidikan tinggi. Ada empat poin Program kampus merdeka yang menjadi inti utama kebijakan MBKM, yaitu:
1) akreditasi ulang otomatis untuk semua program studi,
2) hak mahasiswa untuk belajar selama tiga semester di lapangan kerja langsung,
3) otonomi untuk mendirikan program studi untuk universitas yang memenuhi syarat, dan
4) kebebasan pengelolaan Universitas untuk menjadi Legal Corporation.
Keempat program ini pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan kebebasan bagi Lembaga Pendidikan menjadi lebih otonom, mandiri, mudah birokrasinya, dan inovatif.
#khairpedia
ikatancendikia.com
Salah satu hal yang menonjol pada Program kampus merdeka Kemendikbud ini adalah durasi waktu Kuliah tatap muka dikurangi menjadi 5 semester saja, 3 semester lainnya dari 8 semester perkuliahan akan digunakan untuk magang di perusahaan atau tempat kerja lainnya, sesuai dengan jurusan kuliah masing-masing mahasiswa.
Dalam jangka panjang, program ini berpotensi meningkatkan skill ketenagakerjaan mahasiswa lulusan universitas. Namun, karena kebijakan ini relatif baru, implementasinya masih sangat kurang untuk saat ini dan bahkan kebijakan ini masih mendapat tanggapan secara skeptis dari kalangan praktisi akademisi karena setiap perubahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga mengakibatkan perubahan pada kurikulum dan metode perkuliahan.
Selain itu, banyak pihak menilai bahwa kebijakan Program kampus merdeka ini dapat menjadi solusi yang baik untuk meminimalisir angka pengangguran di Indonesia yangmencapai 6,88 juta orang pada Februari 2020, yang meningkat 60 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya. Ini berarti bahwa dari 100 masyarakat Indonesia, lima orang di antaranya menganggur.
Beberapa perguruan tinggi telah merespons positif dan mulai melakukan tindakan mengenai kebijakan tersebut, yang lain masih berdebat, menunggu perguruan tinggi lain untuk melakukan tindakan mengenai kebijakan baru tersebut. Terlepas dari pro dan kontra pendapat tentang Program kampus merdeka kemendikbud ini, gagasan kebijakan itu sendiri tetap jelas, yaitu untuk mendukung kemampuan skill kerja lulusan dan menghubungkan mereka dengan dunia kerja nyata.
Pendidikan dianggap sebagai aspek penting dari kehidupan masyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Bagusnya pendidikan sering dikaitkan dengan kualitas hidup yang baik, terutama dalam hal kekayaan materi. Para pakar pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan seringkali diidentikkan dengan investasi pada bidang sumber daya manusia, yang berarti bahwa orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki penghasilan yang lebih baik. Ini mengakibatkan banyak orang bersemangat untuk menyelesaikan studi mereka hingga tingkat pendidikan tertinggi karena dapat dianggap sebagai tiket untuk kesuksesan mereka atau masa depan.
Kebijakan Kampus Merdeka Kemendikbud ini telah diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Februari 2020. Tujuan utama MBKM adalah untuk memberikan kebebasan kepada semua tingkat pendidikan agar lebih otonom, mandiri, birokrasi mudah, dan inovatif yang akhirnya menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkualifikasi tinggi. Hasil ini memang sangat penting karena akan memberikan kesempatan kepada lulusan mahasiswa untuk lebih kompetitif di pasar kerja global.
Skill Ketenagakerjaan yang berarti juga kumpulan aplikasi teori Kuliah tatap muka dengan pengalaman nyata di dunia kerja, yang dikembangkan melalui pembelajaran mahasiswa di setiap jurusan kuliah di universitas, dengan metode yang ada Saat ini dianggap masih belum maksimal dan masih menyebabkan Pemerintah di Indonesia menghadapi masalah pengangguran orang-orang yang berpendidikan tinggi.
Hal ini tercermin dari tingkat lulusan Perguruan Tinggi Pengangguran Terbuka (TPT) dengan rentang pendidikan S1 hingga S3 yang mencapai 737.000 orang per tahun. Oleh karena itu, Program Kampus Merdeka Kemendikbud ini dituntut untuk memastikan bahwa lulusannya dipekerjakan dengan baik berdasarkan keahliannya setelah menyelesaikan studinya, serta tidak menjadi pengangguran yang hanya menambah jumlah pengangguran di Indonesia.
Peningkatan serapan ketenagakerjaan yang tinggi di masa depan Indonesia merupakan target utama yang dirumuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui kebijakan 'Merdeka Belajar- Kampus Merdeka (MBKM)' atau Freedom to Learn - Kampus Merdeka ini.
Tuntutan dunia Ketenagakerjaan yang saat ini memprioritaskan kumpulan pengalaman kerja nyata dibandingkan dengan teori Kuliah tatap muka telah menjadi salah satu indikator penting untuk menilai kredibilitas Lembaga Pendidikan Tinggi.
Sebuah universitas dituntut untuk memastikan bahwa lulusannya dipekerjakan dengan benar berdasarkan keahlian mereka setelah menyelesaikan studi mereka, dan oleh karena itu kurikulum outcome - based (OBE) yang terwujud dalam Program kampus merdeka Kemendikbud ini sekarang banyak diterapkan pada pendidikan di Negara-negara maju.
#khairpedia
ikatancendikia.com