Setiap sarjana hukum yang ingin menjadi seorang pengacara harus melewati Ujian Profesi Advokat (UPA). Tapi ada syarat utama yang harus dipenuhi sebelum melangsungkan ujian tersebut. Para calon pengacara diharuskan mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA). Tidak hanya itu, cobalah ikuti panduan di bawah ini supaya lancar saat mengikuti rangkaian ujian:
1. Memastikan Kredibilitas Organisasi Penyelenggara UPA
Sebelum mengikuti UPA, sering-seringlah mencari informasi terkait organisasi yang menyelenggarakannya. Pastikan bahwa badan tersebut benar-benar kredibel dan menghadirkan peluang besar untuk menjadikan seorang pengacara andal. Beberapa organisasi yang biasa melaksanakan UPA adalah Kongres Advokat Indonesia, Perhimpunan Advokat Indonesia, atau ada juga PERHAKHI.
2. Membeli Buku Panduan Soal-Soal UPA
Untuk mempermudah dalam menyelesaikan setiap soal yang diberikan saat ujian, alangkah baiknya jika mempelajarinya dahulu melalui sebuah buku. Karena sekarang sudah tersedia berbagai macam buku panduan yang terpercaya. Selain itu, bentuklah kelompok belajar ketika mengikuti PKPA supaya lebih mudah dalam memahami pembahasan. Kalau ingin merasakan suasana nyata, cobalah mengikuti simulasi.
3. Memahami Model Soal UPA
Penting sekali mengetahui bagaimana soal yang akan keluar nanti. Biasanya, soal tidak jauh-jauh dari pembahasan terkait Hukum Acara berikut Kode Etik Advokat Indonesia. Sedang 60% dari jumlah soal materi yang sering diujikan yaitu tentang Hukum Acara Perdata dan Pidana serta Kode Etik tersebut.
Tersedia dua model soal yang diujikan, yakni pilihan ganda dan essay. Saat mengerjakan essay, perhatikan betul setiap jawaban yang ditulis. Pastikan sudah jelas dan dapat terbaca. Karena 60% penilaian berasal dari soal tersebut. Ada dua pilihan soal yang bisa dikerjakan. Yakni membuat surat kuasa dan gugatan, atau alternatif menyelesaikan sebuah sengketa.
4. Menyiapkan Stamina dan Mental
Jangan memforsir tenaga menjelang Ujian Profesi Advokat. Kalau bisa, satu hari sebelumnya semua persiapan sudah benar-benar selesai. Sehingga waktu tersebut dapat digunakan untuk mempersiapkan stamina. Atau juga dapat dipergunakan melihat lokasi UPA berlangsung. Pertama kali mengikuti ujian mungkin saja terserang panik dan grogi. Dan di sini kondisi mental sangat menentukan.
5. Mengisi Identitas dengan Tepat
Satu poin ini tidak kalah pentingnya. Malah sering disepelekan oleh beberapa peserta ujian. Pada kolom identitas, pastikan bahwa data yang diisikan benar-benar tepat. Sesuaikan dengan kartu tanda pengenal yang diberikan di hari sebelumnya. Jangan lupa untuk mengisikannya menggunakan alat tulis secara resmi. Biasanya memakai pensil 2B.
6. Mengerjakan Soal yang Mudah Dahulu
Sama seperti ketika mengerjakan ujian pada waktu di tingkat pendidikan. Pilihlah dahulu soal-soal yang mudah dan mungkin untuk dikerjakan. Tips seperti ini tidak akan membuat waktu terbuang percuma. Yang perlu diketahui, dalam UPA tidak ada sistem pengurangan nilai. Jadi, tetap kerjakan soal yang sulit dan mungkin saja ada keberuntungan.
7. Memanjatkan Doa
Panduan UPA yang terakhir ini bisa dikatakan menjadi poin paling penting. Setelah belajar secara maksimal, langkah selanjutnya yang tepat adalah banyak-banyak berdoa. Berharap saat waktu ujian nanti diberikan kelancaran dan kemudahan. Selain itu, doa menjadi obat terampuh untuk mendatangkan ketenangan ketika waktu pengerjaan. Sehingga hasilnya nanti pun bisa sesuai harapan.
Demikian 7 panduan yang diberikan supaya lebih mudah saat mengerjakan Ujian Profesi Advokat. Usahakan untuk memperhatikan setiap poin-poin di atas agar hasil yang didapatkan nanti pun memuaskan. Sehingga setelahnya bisa menjadi seorang pengacara yang berkompeten dan mampu menegakkan keadilan di negara ini.
Jika anda
berkeinginan kuat lulus ujian profesi advokat, maka Berikut ini hal-hal yang sangat
penting anda perhatikan jika anda ingin lulus Ujian profesi advokat:
1. Materi
yang selalu diujikan dalam sebuah ujian profesi advokat adalah mengenai Hukum Acara
dan juga Kode Etik dalam Advokat Indonesia. Selain itu, ujian ini terbagi ke
dalam bentuk pilihan ganda dan juga essay.
2. Materi
hukum acara dan materi Kode Etik adalah materi dengan porsi terbesar dari Ujian
ini, Dalam hal ini terdapat tiga materi intinya, yaitu Hukum Acara Pidana, materi
Hukum Acara Perdata, dan materi Kode Etik dalam Advokat Indonesia. Porsi soal
dalam bidang ini bahkan mencapai 60% dari total soal.
3. Saat
ujian, Pilihlah soal mana saja yang paling mudah anda kerjakan, tinggalkan soal
yang rumit pada bagian akhir. Cara Ini akan membantu anda menghemat waktu. Jika
anda telah selesai menjawab semua soal yang mudah, maka mulailah untuk menjawab
soal-soal yang rumit tersebut.
4. Dalam sebuah
Ujian Advokat, tidak dikenal sistem pengurangan nilai jika jawaban anda salah.
Jadi, jika Anda tidak ingat materi pada sebuah soal, maka tetaplah mencoba saja
untuk jawab soal-soal tersebut. Bisa jadi keberuntungan akan memihak Anda.
5. Dalam
masalah teknis, anda perlu menggunakan peralatan tes sudah disyaratkan, misalnya
pensil 2B, dan pastikan juga bahwa anda tidak melakukan kesalahan saat mengisi
identitas anda.
6. Bentuk Soal essay biasanya terbagi menjadi dua
pilihan, yaitu materi tentang pembuatan surat kuasa dan juga surat gugatan, serta
Alternatif dari Penyelesaian Sengketa. Pastikan bahwa anda membaca soal
tersebut dengan baik, karena biasanya masalah yang paling krusial dalam hal ini
adalah dalam soal yurisdiksi atau kompetensi pengadilan, serta juga materi
mengenai perbuatannya.