Metode pembelajaran adalah metode penyajian isi pelajaran (ringkasan, contoh, dan latihan) kepada peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu, Suparman, (1997: 166). Tidak semua metode pembelajaran cocok untuk mencapai semua kompetensi atau semua tujuan pembelajaran tertentu, sehingga guru harus memilih metode yang sesuai untuk setiap kompetensi yang ingin dicapainya.
Kemudian, Suparman (1997:167-176) menyatakan ada beberapa metode yang biasa digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran. Di bawah ini, penulis hanya akan memilih beberapa metode pembelajaran yang dianggap pas untuk siswa sekolah dasar dalam mata pelajaran matematika. Namun, ada beberapa metode seperti inkuiri, induktif, ekspositori atau deduktif, dan discovery. Menurut Roy Killen, ini adalah strategi pembelajaran, seperti yang disebutkan sebelumnya. #khairpedia
Cara Publikasi Jurnal Internasional
Lampiran dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 (2006, 41) menyatakan bahwa pembelajaran matematika harus dimulai dengan pengenalan masalah kontekstual (contextual problem) pada setiap kesempatan. Dengan memberikan pertanyaan kontekstual, secara bertahap siswa akan menjadi lebih mahir dalam konsep matematika.
Pemanfaatan Teknologi dan Informasi
Sekolah diharapkan dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, bahan ajar dan media lainnya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran merek. Permendiknas Republik Indonesia Nomor 41 (2007: 6), sebaliknya, menyatakan bahwa proses pembelajaran setiap satuan pendidikan dasar serta menengah perlu menantang, menyenangkan, interaktif serta inspiratif. Dan juga dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif, memberikan ruang yang cukup untuk prakarsa, kemandirian dan kreativitas yang sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan psikologis serta perkembangan fisik siswa. #khairpedia
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika harus diawali dengan pengenalan soal-soal yang pas dengan situasi kelas, dengan tetap melibatkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.
Mengajarkan siswa materi matematika sebagai salah satu mata pelajaran pada kurikulum memerlukan proses belajar mengajar yang terencana dan terstruktur. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan tanggung jawab bersama antara siswa dan guru. Ketika merencanakan proses pembelajaran, guru setidaknya harus mempertimbangkan faktor-faktor yang umumnya perlu dipertimbangkan guru pada saat yang bersamaan, seperti tujuan yang ingin dicapai, bahan dan media ajar, siswa, waktu belajar dan metode pembelajaran.
Tanpa meninggalkan faktor lainnya, beberapa faktor tersebut secara simultan yang akan menentukan hasil dari proses pembelajaran. Produktivitas serta mutu pembelajaran ini tercermin dari sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. #khairpedia
Pengembangan Strategi Pembelajaran
Pencapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan, erat kaitannya dengan efektivitas strategi pembelajaran yang dirancang oleh guru. Hal ini menunjukkan bahwa penyampaian materi pembelajaran perlu dikelola dan diatur melalui strategi pembelajaran yang tepat dan penyampaian yang tepat kepada siswa guna meningkatkan kualitas dan produktivitas pembelajaran. Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif merupakan salah satu tugas pendidik atau guru.
Guru perlu mengembangkan strategi untuk mengokordinasikan rangkaian kegiatan pembelajaran secara optimal dengan cara yang relevan dengan tujuan pembelajarannya dan dikuasai secara tepat oleh siswanya, serta kegiatan pembelajaran kontekstual yang menarik, beragam, dan partisipasi aktif siswa.
Metode Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan
Metode Ceramah
Metode ini berupa penjelasan dari guru kepada siswanya, biasanya diikuti dengan tanya jawab jika belum ada yang jelas dari isi pelajarannya. Metode ini memiliki keterbatasan sebagai berikut: kurangnya peran serta siswa; sulit untuk memantau kemajuan siswa; serta tidak memungkinkan untuk memantau perhatian dan minat siswa. #khairpedia
Dalam pelajaran matematika, metode ceramah ini dapat digunakan pada saat kegiatan pembelajaran baru dimulai atau pada saat guru memberitahukan materi pembelajaran yang tidak memerlukan partisipasi aktif siswa. Misalnya, memberitahukan definisi, tumus atau prosedur, dan teorema.
Metode Demonstrasi
Metode ini berupa contoh penerapan suatu proses kegiatan atau keterampilan. Metode ini menuntut guru memiliki keahlian untuk menunjukkan cara menggunakan alat dan melakukan kegiatan tertentu seperti kegiatan yang sebenarnya. Setelah demonstrasi, siswa akan memiliki kesempatan untuk melakukan keterampilan atau proses yang sama di bawah pengawasan seorang guru.
Dalam mata pelajaran matematika, metode ini dapat digunakan, misalnya untuk membuktikan penurunan rumus atau teori (luas bangun ruang atau volume bangunan), atau menggambar atau melukis bentuk menggunakan alat (jangka, penggaris, busur derajat, dan lainnya), serta penggunaan alat peraga (kurvameter, klinomete, dan lainnya).
Metode Penampilan
Metode ini berbentuk implementasi nyata oleh siswa di bawah pengawasan ketat guru. Praktek tersebut didasarkan pada penjelasan dan demonstrasi yang telah diamati atau diterima oleh siswa. Ketika belajar matematika, metode ini dipakai ketika seorang siswa perlu menunjukkan proses atau keterampilan yang sama yang dilakukan oleh seorang guru. Misalnya, menggunakan alat untuk menggambar dan melukis.
Metode Diskusi
Metode ini merupakan interaksi siswa dengan guru atau siswa dengan siswa untuk menyelidiki, menganalisis, atau mendiskusikan topik atau masalah tertentu. Metode ini dapat dilakukan dengan kelompok kecil atau bentuk klasikal. Diskusi dalam kelompok kecil dapat dibagi menjadi pasangan, kelompok 3-6 orang, dan kelompok dinamika muali adri 2 orang, 4 orang, kemudian terus bergabung menjadi 8 orang dan seterusnya. #khairpedia
Beberapa kegunaan metode ini dalam pembelajaran matematika adalah untuk keterampilan yang memerlukan inferensi atau analisis dan memiliki banyak kemungkinan jawaban, seperti pemecahan masalah atau pembuktian teorema atau rumus.
Metode Studi Mandiri
Metode ini terdiri dari siswa melakukan tugas penelitian dan membaca tanpa pengajaran atau instruksi khusus. Metode ini dilakukan dengan cara-cara berikut: memberikan daftar bacaan kepada siswa sesuai dengan kebutuhan; memberikan penjelasan hasil yang diharapkan untuk dicapai siswa di akhir kegiatan belajar mandiri, dan; menyiapkan tes untuk mengevaluasi kinerja siswa.
Metode ini hanya bisa digunakan jika siswa dapat menentukan tujuan mereka serta memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuannya.
Dalam pembelajaran matematika sekolah dasar, metode ini dapat digunakan pada tahap akhir proses pembelajaran, misalnya di kelas atas (V atau VI). Setelah mempelajari topik tertentu, guru memberi siswa tugas tindak lanjut. Mempelajari kembali topik yang berkaitan dengan beberapa latihan yang terdapat dalam buku yang sudah ditentukan. Kemudian pada pertemuan berikutnya guru melakukan tes untuk melihat apa yang telah dicapai siswa.#khairpedia
Metode Bermain Peran
Metode ini merupakan bentuk dari interaksi antara dua siswa atau lebih pada suatu topik atau situasi. Setiap siswa memainkan peran terbuka dalam interaksi ini. Metode ini sering dipakai untuk memungkinkan siswa mempraktekkan isi pelajaran yang baru saja dipelajarinya guna menemukan masalah-masalah yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan yang sebenarnya.
Saat pembelajaran matematika di sekolah dasar, metode ini akan membantu mengajarkan topik matematika sosial seperti penukaran mata uang asing, jual beli, dan sebagainya.
Metode Computer Assisted Learning (CAL)
Metode Computer Assisted Learning (CAL) berbentuk rangkaian kegiatan pembelajaran yang sangat sistematis dengan menggunakan komputer. Isi pelajaran yang dihasilkan komputer dalam bentuk pertanyaan. Siswa diminta memberikan jawaban atau solusi suatu masalah melalui komputer, jawaban siswa langsung diproses secara elektronik, dan setelah lebih dari satu detik siswa menerima umpan balik atas jawaban tersebut.
Metode ini memberi siswa kesempatan untuk maju dengan kecepatan mereka sendiri. Kesulitan menggunakan metode ini adalah bahwa mengembangkan program CAL mahal dan memakan waktu, dan memerlukan perolehan dan pemeliharaan peralatan yang mahal juga. Program CAL seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan pembagian sudah tersedia di kelas matematika sekolah dasar.
Namun, metode ini umumnya jarang digunakan atau tidak banyak digunakan di sekolah dasar. Ini dikarenakan kurangnya dukungan untuk penerapan metode ini, seperti keterbatasan jumlah komputer serta programnya.#khairpedia
Metode Deduktif
Metode ini diawali dengan penjelasan tentang asas-asas isi pelajaran, dilanjutkan dengan penerapan atau contoh dalam situasi tertentu. Metode ini bergerak dari metode umum ke metode khusus. Metode ini cocok untuk kasus-kasus berikut: siswa tidak terbiasa dengan ilmu yang dipelajarinya; isi dari pelajaran meliputi teknik, terminologi, dan bidang yang tidak memerlukan proses berpikir teoritis; ada persiapan yang baik dan pembicara yang baik dalam mengajar mata pelajaran, dan; singkatnya waktu yang tersedia.
Saat menggunakan metode ini, guru harus mempersiapkan pelajaran dengan baik. Guru kemudian menerapkan/menjelaskan/menganalisis prinsip, prosedur atau konsep kepada siswa, dan kemudian dengan bekal penjelasan dari guru, siswa dapat mengimplementasikan dalam penyelesaian masalah dengan konsep, prinsip, atau prosedur tersebut.
Misalnya, dalam pembelajaran matematika sekolah dasar, metode ini digunakan guru untuk menjelaskan rumus dan cara menggunakannya (seperti rumus keliling, luas, dan volume), atau saat guru menjelaskan proses penyelesaian masalah. Dengan demikian dapat menentukan sudut minimum yang dibentuk oleh jarum jam yang menunjukkan pukul atau waktu tertentu.
Metode Induktif atau Discovery atau Socratic
Metode ini diawali dengan menunjukkan berbagai kasus, sebab, fakta, atau contoh yang mencerminkan suatu prinsip atau konsep. Siswa kemudian diinstruksikan untuk merangkum, mencari, atau melengkapi prinsip-prinsip dasar pelajaran.
Metode ini cocok untuk kasus-kasus berikut: siswa sudah mengetahui atau memiliki pengalaman dengan mata pelajaran tersebut, direkomendasikan dalam hal keterampilan komunikasi interpersonal, sikap, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah, guru adalah pendengar yang baik, fleksibel, pandai bertanya, dan sabar, serta durasi yang tersedia cukup lama. #khairpedia
Dengan cara ini, guru perlu mengangkat masalah dan menginstruksikan siswa untuk menemukan solusi. Langkah-langkah yang harus dilakukan siswa adalah memahami masalah, mengolah dan menganalisis data, kemudian menggeneralisasikannya ke dalam format umum. Misalnya, saat belajar matematika, anda bisa menggunakan metode ini untuk mencari rumus keliling atau luas bangun datar, volume ruangan, atau perbandingan luas, keliling, panjang dan lebar.
Metode Ekspositori
Ini adalah cara untuk belajar saat guru berbicara pada waktu tertentu. Sementara itu, kegiatan siswa tidak hanya terfokus pada memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru dan mencatat, tetapi juga mengerjakan latihan soal secara kelompok maupun mandiri. Misalnya, ketika belajar matematika di sekolah dasar, guru berbicara sambil belajar, menjelaskan materi ajar, memberi contoh, dan memberi tugas kepada siswa.
Metode Tanya Jawab
Ini adalah cara berinteraksi antara siswa dan guru dalam bentuk tanya jawab murni ketika membahas topik atau masalah tertentu. Inisiatif dan instruksi tanya jawab dikendalikan oleh guru. Siswa harus menjawab pertanyaan guru dan sebaliknya. Meskipun pembelajaran murni melalui tanya jawab, namun tetap diperlukan metode yang bermanfaat, terutama untuk bimbingan.
Saat menggunakan metode Tanya Jawab, Anda harus memperhatikan hal-hal berikut: (a) Tujuan pertanyaan dapat berupa rangsangan berpikir, pembaruan ingatan (sebagai persepsi), mendorong terjadinya diskusi, motivasi siswa, ketertarikan siswa, memeriksa jawaban siswa, menggalakkan penyelidikan, dan mengundang siswa untuk bertanya; (b) Jenis pertanyaan dapat berupa bentuk bebas atau bentuk tertutup, dan; (c) Tingkat pertanyaan bisa dalam bentuk tingkat rendah (pengukuran memori saja, jawaban umum: ya, tidak, mungkin benar, salah, dll) serta pertanyaan tingkat tinggi (pengukuran pemahaman yang lebih tinggi). #khairpedia
Teknik bertanya yang baik meliputi pertanyaan komunikatif yang jelas, singkat, sederhana, intonasi yang jelas dan diucapkan dengan baik, bervariasi dari rendah ke tinggi, tidak dijawab sendiri, dan ditujukan kepada semua siswa secara berkala.
Siswa diberi peluang untuk berpikir, dipilih salah satu siswa atau diminta menunjukkan jari untuk menjawab, menghargai jawaban siswa terlepas dari kualitasnya. Dan sebelum mengajukan pertanyaan lain, guru menerima dan mengkonfirmasi jawaban siswa, tidak mengganggu jawaban siswa, mendorong siswa siswa menjawab di depan kelas, berpura-pura tidak tahu jawabannya ketika ada siswa bertanya supaya merangsang siswa untuk berpikir.
Metode Drill dan Latihan
Metode Drill terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru yang harus dijawab siswa dengan cepat, benar dan tepat. Dalam pembelajaran matematika, metode ini dipakai untuk meningkatkan ketepatan serta kecepatan siswa dalam mengingat dan mengungkapkan ingatan (referensi) berupa bukti dasar seperti: pengurangan, penjumlahan, pembagian dan perkalian bilangan dasar. Misalnya, siswa kelas III sekolah dasar membutuhkan kemampuan mengalikan dua bilangan satu angka dengan cepat, tepat, dan benar sampai dengan angka 81.
Metode latihannya berupa pertanyaan dan masalah dari guru, yang harus dijawab siswa dengan cepat dan tepat. Dalam pembelajaran matematika digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan algoritma matematika (prosedur pemecahan masalah atau langkah-langkah) secara cepat dan cermat.
Metode Pemberian Tugas
Metode ini mengambil bentuk seorang guru memberikan tugas kepada siswa atau teman sekelasnya. Hal ini harus dilakukan oleh siswa dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya. Metode ini digunakan ketika belajar matematika dengan tujuan untuk membantu siswa melatih keterampilan memecahkan masalah, lebih memahami dan memperdalam kemampuan mereka yang dipelajari di sekolah.#khairpedia
Mendorong pembelajaran mandiri dan sikap positif terhadap matematika, dan melatih rasa tanggung jawab. Untuk itu, tugas yang diberikan kepada siswa antara lain memecahkan masalah matematika, membaca materi yang akan pelajari, mengimplementasikan keterampilan matematika, dan mencari studi kasus kehidupan nyata yang terkait dengan konsep atau algoritma matematika tertentu.
Metode Kegiatan Lapangan
Metode ini berbentuk guru memberikan tugas pada siswa dan menyelesaikannya melalui kegiatan lapangan (di luar kelas) dan penggunaan alat tertentu. Saat belajar matematika, metode ini memungkinkan siswa belajar statistik (siswa mengumpulkan data statistik dari area dan memprosesnya untuk ditampilkan dalam grafik atau diagram), mengukur lebar sungai, serta pengukuran (benda, pohon, atau ketinggian bangunan) tanpa harus melakukan pengukuran langsung (misal dengan klinometer) dll.
Metode Permainan
Metode ini berbentuk aktivitas pembelajaran berdasarkan pada prinsip “belajar sambil bermain”. Saat belajar matematika, permainan nilai matematika dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memperoleh keterampilan tertentu, menemukan serta memecahkan masalah, dan memahami konsep tertentu. Misalnya, bermain angka pada bujur sangkar, segitiga ajaib dan segi lima, bermain kartu, dan sebagainya. #khairpedia
Bagaimana cara mengajarkan matematika untuk MI SD?
Pembelajaran di SD dan MI kelas 1 memiliki banyak persamaan namun juga pasti ada perbedaan dalam konsep KBM. Oleh karena itu contoh metode pembelajaran matematika akan diulas pada pembahasan yang akan datang, terus akses materi terbaru dari KhairPedia.