Ikatan Cendikia - Semakin banyak pilihan Prodi (Program studi) yang ditawarkan ribuan kampus universitas di Indonesia, Prodi Kedokteran menjadi salah satu prodi terfavorit oleh sebagian kalangan calon mahasiswa. Meskipun demikian, biaya masuk bahkan biaya kuliah di jurusan atau prodi Kedokteran sudah dipastikan sangat mahal. Namun, ada juga kampus dalam negeri yang menawarkan beasiswa kedokteran.
Peluang dan kesempatan menarik bagi calon mahasiswa yang bercita-cita menjadi dokter meskipun kondisi ekonomi keluarga tidak mencukupi. Utamanya adalah niat dan tekad yang sungguh-sungguh. Konsistensi menggapai ilmu dan pantang menyerah. Apabila sudah serius ingin menjadi dokter, maka bisa mengambil beasiswa kedokteran dari beberapa program beasiswa kedokteran sebagai berikut.
Beasiswa Kedokteran UI
Beasiswa Paripurna untuk Bangsa (BPuB) meliputi biaya pendidikan dan biaya hidup untuk mahasiswa kedokteran. Bahkan, bantuan fasilitas penunjang akademik juga akan didapatkan mahasiswa selama menempuh perkuliahan.
Persyaratannya Beasiswa BPuB adalah sudah terdaftar secara resmi sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Memperoleh penetapan Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOPB) kurang dari Rp5.000.000. Belum mendapatkan beasiswa dari pihak lain.
Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOPB) merupakan implementasi dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Indonesia. Skema tersebut memebrikan pilihan kepada mahasiswa untuk membayar biaya uang kuliah sesuai kemampuan ekonomi masing-masing wali/orang tua. Mahasiswa baru yang masuk melalui jalur SIMAK, SNMPTN dan SBMPTN dapat mengajukan BOPB.
Beasiswa Kedokteran Unair
Beberapa beasiswa yang bisa didapatkan mahasiswa Kedokteran Universitas Airlangga salah satunya Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA). Beasiswa ini disediakan oleh pemerintah. Penerima beasiswa akan mendapatkan Rp400.000/bulan yang dibayarkan langsung untuk 1 semester.
Beasiswa lainnya yakni Beasiswa Yayasan Pelayanan Kasih A&A Rachmat. Beasiswa sebesar Rp750.000 per bulan dan akan diberikan langsung tiap 3 bulan.
Ada pula Beasiswa Cendekia Baznas. Beasiswa yang diberikan yaitu subsidi UKT Rp2.700.000 per semester. Selain itu, terdapat Beasiswa Karya Salemba Empat (KSE), dalam bentuk tunjangan pendidikan untuk mahasiswa D4/S1 yang telah menempuh pendidikan minimal di semester dua.
Meraih Beasiswa Penuh Kedokteran di Indonesia
Profesi dokter merupakan profesi impian banyak kalangan, dari kalangan ekonomi mapan, menengah hingga kalangan dari ekonomi tidak mampu. Kuliah di program kedokteran selalu menjadi incaran banyak orang meskipun biaya untuk kulaih di Kedokteran sangat mahal.
Berbagai peluang dan kesempatan juga datang dari program beasiswa. khususnya bagi calon mahasiswa kedokteran yang berlatar belakang keluarga menengah ke bawah, dengan demikian program beasiswa penuh untuk kuliah kedokteran di Indonesia selalu ramai diminati para pendaftar setiap tahun.
Syarat Mengikuti Program Beasiswa Kedokteran di UMY
- Warga Negara Indonesia
- Lulusan SMA/MA jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Tahun berjalan atau tahun sbeelumnya.
- Pendidikan orang tua/ wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4.
- Berpotensi akademik baik.
- Tidak buta warna.
- Tidak mampu secara ekonomi yang ditunjukkan oleh surat keterangan dari Kelurahan/ Desa setempat.
- Merupakan anak asuh Panti Asuhan Muhammadiyah/’Aisyiyah atau Pondok Pesantren Muhammadiyah/’Aisyiyah atau siswa SMA/MA Muhammadiyah yang berasal dari keluarga kurang mampu;
- Merupakan kader Muhammadiyah.
Syarat Khusus Beasiswa Kedokteran UMY
- Melaporkan perkembangan studi minimal 3 kali persemester kepada Dosen Pembimbing Akademik yang ditunjuk.
- Sanggup mengikuti proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya dan menunjukkan prestasi yang optimal serta aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
- Sanggup menyelesaikan studi dengan tepat waktu (7 semester untuk Program Sarjana dan 4 semester untuk Program Profesi).
- Indeks Prestasi per semester minimal 2,75 dan mengikuti aturan akademik.
- Bersedia ditempatkan dan/atau mengabdi di Amal Usaha Muhammadiyah di Bidang Kesehatan setelah lulus dokter.
- Bersedia tidak menikah selama studi di UMY.
Fasilitas Beasiswa Kedokteran UMY
- Bebas biaya studi selama pada Program Sarjana selama 7 (tujuh) semester dan Program Profesi selama 4 (empat) semester.
- Bantuan biaya hidup.
- Bantuan biaya buku dan bantuan biaya penelitian (tugas akhir).
- Pembebasan biaya asrama selama 2 (dua) semester
Cara Mendaftar Beasiswa Kedokteran UMY
- Mendaftar melalui laman beasiswa UMY https://beasiswa.umy.ac.id/
- Melengkapi formulir dengan mengunggah data
- Scan surat keterangan dari Panti Asuhan/Pondok Pesantren bahwa yang bersangkutan tinggal di Panti Asuhan/Pondok Pesantren minimal selama 2 tahun;
- Scan surat rekomendasi dari Pimpinan Muhammadiyah setempat;
- Scan surat pengantar keterangan dari sekolah;
- Scan Surat Pernyataan Kesediaan mengabdi di Amal Usaha Muhammadiyah bidang Kesehatan di seluruh Wilayah Indonesia;
- Scan ijazah SMA;
- Scan raport SMA dari kelas X sampai dengan kelas XII (5 semester);
- Scan nilai UAN (Ujian Akhir Nasional) SMP;
- Scan sertifikat bukti prestasi/peringkat siswa di kelas dan bukti pendukung prestasi lain (jika ada);
- Scan kartu keluarga;
- Upload pas foto terbaru;
- Scan surat keterangan tidak mampu;
- Scan surat keterangan penghasilan orang tua dari tempat kerja orang tua atau surat keterangan penghasilan dari kelurahan/desa setempat;
- Bagi pendaftar yang sudah yatim/piatu/yatim piatu, dapat melampirkan scan surat/akta kematian orang tua dari desa/kelurahan setempat;
- Upload foto rumah/tempat tinggal keluarga tampak depan, samping dan dalam.
Persiapan Persiapan Kuliah Kedokteran
Kuliah di Jurusan Kedokteran tidak mudah, butuh tekad dan ketekunan supaya nantinya bisa lulus menjadi seorang dokter yang profesional. Kuliah di kedokteran apakah sesulit yang dikatakan kebanyakan orang? Informasi berikut ini memberikan gambaran untuk mengetahui informasi seputar Perkuliahan di Jurusan Kedokteran.
Ada berbagai praktikum dan materi yang akan dipelajari selama menjadi mahasiswa kedokteran sebagai berikut,
- Mata kuliah umum, seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Pancasila, dan lain-lain
- Anatomi
- Sel, Biomolekuler, Genetika & Imunologi Dasar
- Kimia Medik
- Ilmu bedah
- Mekanisme Penyakit
- Dan lainnya
Masa pendidikan seorang dokter cukup lama. Masa perkuliahan hingga sarjana normanya antara 3,5 tahun sampai dengan 4 tahun. Akan tetapi, ada beberapa tahapan yang harus diikuti untuk menjadi seorang dokter, mulai dari pendidikan profesi koas (co-ass), uji sertifikasi, hingga pendidikan spesialis yang dapat berlangsung selama 4-6 tahun.
Ketika mengikuti perkuliahan Kedokteran nanti, akan dijumpai Sistem Blok. Sistem Blok adalah pre-klinik dan klinik. Pre-klinik harus diikuti sebelum Koas. Bermacam modul di tahun pertama harus mendapatkan mata kuliah pengantar, diantaranya Fisika, Biologi dan Kimia. Pelajaran tersebut sangat berbeda dari pelajaran ketika SMA karena sudah fokus dengan semua hal mengenai kedokteran. Seperti contoh, Radiologi dipeklajari dari matakuliah Fisika dan Biokimia dengan mengikuti marakuliah Kimia.
Selanjutnya tahun kedua dan ketiga, akan mempelajari modul organ. Pembahasan satu organ secara detail akan dipelajari selama satu bulan. Dari yang bagian terkecil hingga pengobatan untuk organ. Ketika masuk masa pre-klinik sampai klinik, calon dokter akan mencoba ‘berinteraksi’ dengan pasien. Tapi sebelum bertemu pasien di stase klinik, pasiennya berupa model/ mannequin, bukan manusia sungguhan. Asik sekali selama satu semester bermain full dengan mannequin.
Memasuki masa klinik, sudah mulai masuk dunia koas dan praktik di rumah sakit. Setelah melalui tahap ini, muncul rasa empati calon dokter/ mahasiswa kedokteran terhadap pasien. Hal ini adalah modal penting untuk menjadi calon dokter. Selain itu, calon mahasiswa kedokteran mungkin masih bertanya-tanya, jika ingin menjadi dokter harus mengambil jurusan apa di SMA? Maka jawabannya adalah harus berasal dari Jurusan IPA. Berdasarkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 10 Tahun 2012 tentang "Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia".