Penelitian kuantitatif adalah penelitian untuk pengamatan fenomena yang bersifat kuantifikasi. Penelitian kuantitatif bertujuan menjabarkan pola fenomena secara terukur. Metode kuantitatif yang digunakan oleh peneliti akan membantu untuk memahami kuantitas fenomena, sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan. Penggunaan statistik inferensial yang digunakan oleh peneliti mendukung untuk mengetahui interaksi, pola hubungan dan kausalitas dari pengamatan fenomena.
Penelitian kuantitatif yaitu wujud paradigma berfikir secara Deduktif (umum ke khusus), konsep berfikir ini digunakan oleh peneliti yang akan mencoba menguji pengetahuan baru hingga pengujian keabsahan pengetahuan atau teori sebelumnya terhadap fenomena empiris penelitian. #KhairPedia
Penelitian kuantitatif harus dipahami oleh peneliti yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif, seperti cara kerja metode hingga pemahaman terhadap alasan yang kuat terhadap pemilihan metode kuantitatif sehingga mampu menjawab pertanyaan ilmiah. Pemahaman terhadap penelitian kuantitatif harus didukung dengan memperluas cakrawala pengetahuan melalui pembelajaran berbagai metode riset ilmiah. Dengan demikian peneliti bisa memahami dan mengenali pertanyaan ilmiah seperti apa yang harus diselesaikan dengan penggunaan metode yang tepat.
Ada dua jenis statistik dalam penelitian kuantitatif untuk menganalisa fenomena, yaitu jenis inferensial dan deskriptif. Deskriptif digunakan untuk menjabarkan fenomena melalui angka dimana peneliti mendapatkan gambaran kondisi sesuai fakta yang tampak untuk perbandingan. Sedangkan penelitian kuantitatif deskriptif hanya menunjukkan fakta dari populasi, maka penelitian deskriptif murni tidak mengajukan hipotesis.Analisis statistik jenis inferensial untuk mengungkapkan fakta dari data mentah sehingga sifatnya tidak eksplisit. Penelitian dengan cara statistik inferensial selalu diawali statistik deskriptif sebagai gambaran umum.
Bagaimana Cara Membuat Hipotesis Penelitian Kuantitatif?
Penelitian membutuhkan Hipotesis baru menjelang pelaksanaan penelitian kuantitatif, sehingga harus menggunakan jenis statistik inferensial. Hipotesis dibutuhkan sejak awal untuk membandingkan hasil akhir penelitian, bahkan berguna untuk acuan peneliti ketika melaksanakan penelitian. Acuan tersebut sebagai penentu dalam pemilihan populasi, sampel, landasan teori, alat uji dan lain sebagainya.
Hipotesis adalah pernyataan dan dugaan sementara berdasarkan sudut pandang peneliti secara asumtif terhadap fenomena empiris. Apa yang disebut dengan asumtif? Asumtif adalah ketika peneliti memberikan suatu dugaan terhadap fakta dibalik fenomena berdasarkan pengetahuan dan penalaran. Hipotesis seharusnya memiliki sifat yang terbatas dan tertutup, karena hipotesis tidak bisa memiliki makna ganda, hipotesis wajib bersifat spesifik ketika menunjukkan dugaan tertentu. Dengan demikian, secara umum hipotesis dapat ditampilkan sebagai berikut “Variabel X (berpengaruh, berkorelasi, dan lain sebagainya) Terhadap variabel Y secara (melalui variabel lain, signifikan, dan lain sebagainya)”.
Bagaimana Cara Menentukan Variabel Penelitian Kuantitatif?
Variabel penelitian berupa Skripsi, Tesis maupun Disertasi ditentukan dengan asumsi variabel yang mempengaruhi variabel lain, sehingga pola yang dimaksud dinamakan dengan univariat, jika jumlah variabel bebas hanya dua artinya variabel tersebut bivariat, dan jika melebihi dua variabel dinamakan multivariat.
Analisa klausalitas diterapkan dalam penelitian kuantitatif, pertama kali peneliti menyusun daftar atau urutan nama-nama variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) penelitian. Selanjutnya peneliti mengasumsikan adanya keterterlibatan fenomena pengataman. Selama melaksanakan penelitian, lambat laun terjadi seleksi daftar variabel sesudah melalui tahap pemilihan variabel yang relevan. Kemudian variabel yg terpilih harus diurutkan berdasarkan prioritas, bisa juga terjadi perubahan jumlah variabel atau penambahan variabel. #KhairPedia
Setelah diketahui daftar variabel inti, maka selanjutnya peneliti mengkonsep pola hubungan antar variabel tersebut berdasarkan asumsi penelitian. Tahap ini sangat penting karena bertujuan untuk peninjauan berbagai penelitian terdahulu yang telah menggunakan daftar variabel serupa. Mempelajari atau mengkaji sumber-sumber tersebut dapat membantu peneliti supaya konsep dan kerangka pemikiran yang tercipta masuk akal dan unik untuk penelitian yang akan dilakukan.
Cara Menyusun Kerangka Berpikir Penelitian Kuantitatif
Kerangka pemikiran penelitian kuantitatif berkaitan erat pada suatu model hubungan kausalitas. Bagan peneliti memposisikan simbol antar variabel dengan menghubungkannya menggunakan garis, hal ini mengindikasikan ada hubungan sebab akibat. Hubungan antar variabel ini ditunjukkan dengan variabel bebas di ujung yang satu dan ujung lainnya sebagai variabel terikat. Bentuk model hubungan variabel meliputi variebl terikat yang terhubung dengan beberapa variabel bebas. Bahkan juga ditemukan penempatan simbol variabel dalam model tertentu sehingga diketahui terdapat variabel dengan posisi intervening (penyela) atau moderasi.
Moderasi adalah posisi variabel sebelum variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, sehingga harus ada perantara dari variabel baru sekaligus memiliki sifat bebas untuk variabel berikutnya. Dinamakan variabel intervening apabila diantara variabel bebas dan terikat dijumpai variabel baru yang dapat berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap hubungan kausalitas. #KhairPedia
Variabel Moderasi sering digunakan dalam penelitian kuantitatif. Variabel moderasi adalah variabel baru yang diciptakan melalui pengambilan satu variabel lainnya untuk menentukan dampak secara simultan dari kedua variabel, dampak tersebut dinamakan dengan efek interaksi. Efek interaksi adalah bentuk khusus dari variabel independen.