Pola dan cara mengerjakan pecahan desimal memang beragam, bisa dengan kalkulator, cara pembagian bersusun dan lainnya. Beberapa cara diatas tentunya bisa dipilih mana yang mudah menurut selera masing – masing. Namun sebelum mengarah pada cara penyelesaian pecahan desimal perlu mengetahui perbedaan antara pecahan desimal dan biasa.
Hal tersebut agar tidak mengalami kebingungan saat melakukan perhitungan pada pecahan desimal. Sebenarnya cara mengenali pecahan desimal sendiri sangat mudah yakni ditandai dengan simbol koma. Penggunaan tanda koma ini menjadi pembeda antara pecahan biasa dan desimal.
Perhitungan pecahan desimal sendiri berasal dari pecahan biasa, sehingga bilangan pecahan desimal selalu memuat tanda koma. Berbeda dengan pecahan biasa yang ditandai adanya bilangan penyebut dan pembilang. Simak cara mengerjakan pecahan desimal dengan seksama untuk memahaminya:
Perbedaan Antara Pecahan Biasa Dan Pecahan Desimal
Perbedaan yang mendasar dan mencolok pada pecahan desimal dan pecahan biasa tentunya pada angka yang terlihat. Untuk pecahan biasa pasti ditandai dengan simbol per yang nantinya akan menghasilkan bilangan pembilang pada angka atas. Serta bilangan penyebut pada angka yang letaknya dibawah seperti misalnya 5/4.
Pecahan desimal sendiri dihasilkan dari perhitungan pecahan biasa dengan ditandai tanda koma diantara angkanya. Contoh dari pecahan desimal sendiri yakni seperti 1,5 dan lain sebagainya. Maka dari itu sangat mudah sekali dalam membedakan antara pecahan desimal dengan pecahan biasa.
Selanjutnya setelah mengetahui perbedaan antara keduanya maka bisa lakukan perhitungan untuk pecahan desimal tersebut. Termasuk tidak susah cara menghitung pecahan desimal, apabila telah tahu dan paham bentuk dari pecahan desimal. Berikut ini cara yang bisa dilakukan untuk melakukan hitung pecahan desimal dengan mudah.
Menghitung Pecahan Desimal Secara Manual
Hitung pecahan desimal bisa dilakukan dengan 4 cara diantaranya dengan melakukan perkalian bersusun atau sering disebut pembagian gapit atau tembak. Kemudian bisa dilakukan dengan dikalikan, melihat dari angka dibelakang koma. Terakhir bisa lakukan dengan menggunakan kalkulator.
1. Melihat Berapa Digit Angka Dibelakang Koma
Sebuah pecahan desimal yang bertanda koma maka bisa dengan mudah diketahui cara hitungnya. Angka dibelakang tanda koma ini akan menunjukkan bentuk pecahan dari angka desimal tersebut. Contohnya untuk angka desimal 1,25 maka sebenarnya berasal dari 125/100.
Angka seratus ini dihasilkan dari 2 digit angka setelah tanda koma yang menunjukkan pecahan ini dibagi 100. Maka dari itu aturan dari pecahan desimal ini bersumber dari berapa angka yang terletak setelah tanda koma. Apabila ada 2 angka dibelakang koma maka bernilai 100, 3 angka bernilai 1000 serta 1 angka bernilai 10.
10, 100, 1000 ini nantinya yang menentukan letak bagian mana koma tersebut berada. Maka dari itu cara hitung yang pertama ini memang mudah sekali untuk diterapkan hanya melihat tanda koma yang ada. Selanjutnya setelah itu bisa lakukan hitung dengan metode pecahan biasa untuk mendapatkan hasilnya. Contoh: 0,35 /100= 35
2. Menggunakan Pembagian Bersusun
Pembagian bersusun ini merupakan cara mengerjakan pecahan desimal yang pertama. Bentuk dari perhitungan bersusun ini dengan metode pistol yang biasanya diajarkan pada pelajaran matematika. Cara ini bisa dimulai dengan menambahkan angka pada pecahan desimal tersebut.
Semisal 0,25 yang bernilai ¼ pada pecahan biasa, angka – angka ini bisa digunakan dan juga dihafalkan saja. Hal tersebut karena memang sudah pakem ada pada perhitungan matematika pada umumnya. Namun juga harus tahu sistem dan mekanisme perhitungan dari pecahan desimal ini.
Pembagian bersusun ini bisa dilakukan apabila menemui pecahan biasa, namun untuk pecahan desimal juga bisa dilakukan dengan ini. Berikut cara yang bisa terapkan:
0,25 = 25/100
2,5 = 100√250
200 = 50
3. Menggunakan Metode Perkalian
Selanjutnya cara mengerjakan pecahan desimal yakni dengan menggunakan metode perkalian dengan mudah. Semisal ada pecahan desimal 1,25 maka akan dihasilkan pecahan biasa 125/100. Cara hitung selanjutnya yakni dengan mencari FBI dari kedua angka tersebut, setelahnya bisa langsung bagikan dan akan ditemukan hasilnya.
Selanjutnya bisa lakukan proses perhitungan untuk mendapatkan hasilnya dari perhitungan pecahan desimal. Setelah ditemukan angka fbi dari keduanya agar pembilang dan penyebut bisa habis dibagi. Kemudian akan menghasilkan angka dari perhitungan tersebut.
Metode perkalian ini bisa digunakan untuk pecahan biasa agar bisa diubah pada pecahan desimal. Tentunya metode ini bisa digunakan untuk pecahan biasa maupun pecahan desimal.
Menghitung Pecahan Desimal dengan Kalkulator
Cara mengerjakan pecahan desimal ini bisa dengan menggunakan kalkulator untuk menghitungnya. Mudah sekali untuk cara ini tinggal lakukan dan masukkan angka pecahan desimal dan lakukan perhitungan yang diinginkan. Kalkulator akan mengeluarkan hasil perhitungan secara otomatis.
Tentunya hal tersebut akan membantu sekali dalam mencari hasil hitung dari pecahan desimal. Perhitungan dengan kalkulator juga bisa dilakukan dengan cepat dan tanpa kesulitan yang berarti. Namun apabila rumus atau perhitungan yang dimasukkan salah terkadang kalkulator akan miss.
Hal tersebut tentunya perlu hitungan secara manual tanpa menggunakan kalkulator. Maka dari itu ketelitian memang dibutuhkan saat menggunakan kalkulator. Agar perhitungan menghasilkan jawaban yang benar dan tidak miss.
Beberapa cara mengerjakan pecahan desimal diatas bisa dipraktekkan dan diaplikasikan sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Dari cara satu dengan yang lainnya tentu akan memiliki step yang berbeda pula. Maka dari itu juga memiliki tingkat kesulitan yang berbeda – beda setiap cara yang dijelaskan diatas.
Selain itu perhitungan akan lebih mudah menggunakan beberapa cara diatas, tentunya akan membantu memecahkan persoalan hitung yang dimiliki. Maka dari itu artikel ini akan dapat membantu bagi yang merasa kesulitan melakukan perhitungan desimal.