Kulit rambutan merupakan salah satu limbah rumah tangga yang banyak ditemukan di Desa Alue Rambee. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan limbah kulit rambutan membuat kulit tersebut terbuang sia-sia. Padahal kulit rambutan memiliki banyak unsur hara yang dapat menumbuh kesuburan tanah yaitu N 0,32%, P 551,11 ppm, K 7,14 CMol/Kg dan pH 7,45 H2O.
Enam belas mahasiswa Universitas Malikussaleh yang tergolong ke dalam Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Kelompok 01 di Desa Alue Rambee, Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara melakukan penyuluhan pembuatan pupuk organik cair (POC) berbahan dasar limbah kulit rambutan yang dilakukan pada hari Selasa, 22 November 2022. Selain itu, dilakukan pembagian sampel bagi masyarakat yang mengikuti penyuluhan, yang diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikannya pada tanaman yang mereka miliki.
Nurul Febry Ananda selaku koordinator acara mengatakan, penyuluhan ini bertujuan untuk membangun dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah organik, salah satunya adalah limbah rambutan yang banyak ditemukan di Desa Alue Rambee. Kondisi inilah yang mendorong Nurul dan teman sekelompoknya untuk mengadakan penyuluhan pembuatan POC.
"Alih-alih hanya membuang limbah kulit rambutan, kita dapat melakukan pengolahan terhadap limbah tersebut. Limbah nantinya dapat memberi manfaat bagi lingkungan." Ujar Nurul.
Pembuatan POC berbahan dasar limbah kulit rambutan sangat sederhana untuk dibuat serta bahan-bahan yang dibutuhkan pun mudah untuk didapatkan. Bahan-bahan yang dibutuhkan berupa limbah kulit rambutan, EM4, larutan gula merah, serta air. Adapun langkah pembuatannya seperti:
- Potong kulit rambutan menjadi beberapa bagian.
- Kemudian tambahkan air sebanyak 1 liter ke dalam kulit rambutan yang terkumpul di ember atau hingga kulit rambutan tersebut tenggelam.
- Lalu, tambahkan EM4 sebanyak 50 ml dan larutan gula merah sebanyak 50 ml.
- Kemudian aduk hingga semua bahan tercampur rata.
- Tutup ember rapat dan diamkan selama 2 minggu.
- Setiap seminggu sekali, lakukan pengadukan terhadap POC yang dibuat.
- Setelah 2 minggu, POC sudah siap untuk digunakan.
Dengan adanya kegiatan ini, Nurul dan rekan-rekannya sangat berharap masyarakat tidak membuang limbah kulit rambutan secara sembarangan lagi. "Saya berharap, masyarakat di Alue Rambee dapat mengolah limbah kulit rambutan ini menjadi POC, karena begitu banyak manfaat yang terdapat dalam POC kulit rambutan yaitu membantu atau merangsang pembentukan buah pada tanaman, menambah unsur hara dalam tanah, dan memacu pertumbuhan akar tanaman. Serta POC ini juga dapat dibuat dari limbah sayuran ataupun buah-buahan lainnya dengan tata cara yang sama" tambahnya.
Masyarakat Alue Rambee sangat antusias dan berterima kasih terhadap penyuluhan yang diberikan oleh kelompok mahasiswa KKN. "Setiap hari banyak limbah yang terbuang sia-sia tanpa adanya pengolahan. Lewat penyuluhan ini, kami jadi tahu bahwa limbah tersebut dapat diolah menjadi POC. Terimakasih adik-adik mahasiswa yang telah meluangkan waktunya untuk melakukan penyuluhan ini." Ujar salah satu masyarakat yang ikut hadir dalam penyuluhan tersebut. #KhairPedia