Ikatancendikia | Contoh Jurnal Pembelian | Jurnal pembelian merupakan catatan transaksi yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagangan secara kredit atau pembelian yang mengakibatkan timbulnya kewajiban atau utang kepada pemasok.
Menurut
materi Jurnal Khusus dan Buku Tambahan dari Politeknik Negeri Samarinda, jurnal
pembelian merupakan jenis jurnal khusus yang ditujukan untuk mencatat semua
kegiatan pembelian barang dagangan secara kredit.
Dalam
pencatatan jurnal pembelian, terjadi penambahan nilai pada akun persediaan
barang dagang sebagai debet, sementara bagian akun utang usaha menjadi kredit.
Selain itu,
jurnal pembelian juga diartikan sebagai catatan transaksi pembelian barang
dagang dan barang lainnya yang dilakukan secara kredit melalui faktur.
Contoh Jurnal Pembelian
Format Ke-1
Tanggal |
Debit
Ke Akun |
Syarat
Faktur |
Ref. |
D: Persediaan |
|
|
|
|
K:
Piutang Usaha |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Format Ke-2
Tanggal |
Keterangan |
Ref. |
Debit |
Kredit |
||
(Nama Supplier) |
Pembelian |
Akun Lainnya |
Utang Dagang |
|||
|
|
|
Akun |
Jumlah |
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Fungsi Jurnal Pembelian
Menurut
Jurnal Academia berjudul "Jurnal Khusus Perusahaan Dagang," terdapat
beberapa fungsi yang diemban oleh jurnal pembelian. Fungsi-fungsi tersebut
mencakup:
- 1. Mencatat semua aktivitas transaksi secara harian, dengan mencatat waktu terjadinya transaksi pada tahun dan tanggal tertentu dalam setiap periode laporan.
- 2. Ringkasan catatan dalam jurnal pembelian akan selanjutnya diposting ke dalam buku besar.
- 3. Membantu menyederhanakan pencatatan dan memudahkan proses pembukuan, khususnya untuk transaksi yang bersifat tinggi, dengan mengintegrasikan catatan tersebut ke dalam buku besar.
Jenis Jurnal Pembelian
Tidak hanya
didokumentasikan berdasarkan jenis transaksi pembelian, jurnal pembelian juga
diklasifikasikan berdasarkan metode pembayarannya. Berikut beberapa jenis jurnal
pembelian yang perlu dipahami:
1. Jurnal
Pembelian Tunai
Jurnal pembelian tunai mencakup seluruh
transaksi pembelian yang dilakukan secara tunai. Metode perpetual atau sistem
pembukuan digunakan oleh sebagian orang untuk mencatat setiap transaksi
pemasukan dan pengeluaran persediaan barang.
Contohnya, jika Anda membeli bahan baku dari
supplier sebesar Rp3,5 juta, pencatatan jurnal pembeliannya adalah sebagai
berikut:
- (Debet) Persediaan: Rp3.500.000,00
- (Kredit) Kas: Rp3.500.000,00
2. Jurnal
Pembelian Kredit
Tidak semua transaksi pembelian dilakukan
dengan pembayaran tunai. Beberapa perusahaan melakukan pembelian dengan kredit,
yang dicatat dalam jurnal pembelian kredit.
Misalnya, jika Anda membeli keperluan
operasional perusahaan secara kredit sebesar Rp2,5 juta, termasuk PPN 10%,
pencatatan jurnal pembelian adalah sebagai berikut:
- (Debet) Persediaan: Rp2.250.000,00
- (Debet) PPN 10%: Rp250.000,00
- (Kredit) Utang: Rp2.500.000,00
3. Jurnal
Pembelian dengan Diskon dan PPN
Ketika Anda menerima faktur pembelian,
seringkali terdapat penawaran diskon dari penjual jika Anda melakukan
pembayaran lebih awal. Diskon ini akan mengurangi nilai harga pokok pembelian.
Misalnya, Anda menerima faktur pembelian
sebesar Rp5 juta dengan syarat pembayaran 2/10 dan n/30 untuk pembelian bahan
baku di toko A pada tanggal 12 Agustus 2022.
Jika Anda membayar sebelum atau pada tanggal
22 Agustus 2022, Anda akan mendapatkan diskon sebesar 2% dari Rp5 juta, yaitu
Rp100 ribu.
Asumsikan Anda harus meminjam uang dengan
kredit 10 hari untuk membayar tagihan faktur pembelian. Dengan suku bunga 6%
dan dihitung dalam waktu 360 hari, pencatatan jurnal pembelian terkait pinjaman
dan penghematan adalah sebagai berikut:
- Besar pinjaman = (tagihan + PPN 10%) - diskon
(Rp5.000.000,00 + Rp500.000,00) -
Rp100.000,00 = Rp5.400.000,00
- Bunga pinjaman: Rp5.400.000,00 x 6% x 20/360 = Rp18.000,00
Dengan demikian, penghematan bersih yang
Anda terima adalah:
- - Diskon 2% dari Rp5 juta: Rp100 ribu
- - Bunga selama 10 hari peminjaman 6% dari Rp5 juta: Rp18 ribu
- Sehingga, total penghematan dari pinjaman adalah Rp82 ribu.
4. Jurnal
Retur dan Potongan Pembelian
Terakhir, terdapat jenis jurnal retur dan
potongan pembelian. Jika Anda menerima barang dengan kualitas yang tidak
sesuai, Anda berhak melakukan retur atau pengembalian barang. Transaksi ini
dicatat dalam jurnal retur pembelian.
Sebelum melakukan retur, Anda perlu
mengirimkan memorandum debit kepada penjual yang menunjukkan niat Anda untuk
mendebet sejumlah utang usaha yang tercatat pada penjual. Memorandum tersebut
juga mencakup informasi mengenai retur barang dan permintaan potongan
pembelian.
Misalkan, pencatatan pengembalian barang
pada memorandum yang ditujukan ke toko A adalah sebagai berikut:
- (Debet) Pemberian Utang usaha untuk toko A: Rp3 juta.
- (Kredit) Persediaan: Rp3 juta
Jika Anda mengembalikan barang atau
diberikan potongan pembelian sebelum pembayaran faktur, jumlah yang tercatat
dalam memo debit ini akan dikreditkan dari nilai faktur. Jumlah ini kemudian
dikurangi dengan diskon pembelian.
Sebagai contoh, Anda melakukan pembelian
barang seharga Rp3 juta dari toko A dengan syarat pembayaran 2/10 dan n/30 per
tanggal 3 Agustus 2022. Kemudian, pada tanggal 6 Agustus 2022, Anda melakukan
pengembalian barang sebesar Rp1,5 juta. Pada tanggal 13 Agustus 2022, Anda
membayar faktur dan mengurangi nilai dengan retur barang.
Pencatatan jurnal pembelian dalam contoh ini
adalah:
- (Debet) Persediaan: Rp3 juta
- (Kredit) Utang usaha toko A: Rp3 juta
- (Debet) Untuk Utang usaha ke toko A= Rp1,5 juta
- (Kredit) Persediaan: Rp1,5 juta
- (Debet) untuk Utang usaha ke toko A= Rp1,5 juta
- (Kredit) Kas: Rp1.470 juta
- (Kredit) Persediaan: Rp30 ribu