Ikatancendikia | Kurikulum Merdeka Belajar Sma Matematika | Merujuk pada informasi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kurikulum Merdeka merupakan suatu kurikulum yang menekankan keragaman dalam pembelajaran intrakurikuler.
Dalam kurikulum ini, isi pembelajaran dirancang secara optimal, memberikan peserta didik waktu yang cukup untuk meresapi konsep dan memperkuat kompetensi mereka. Di samping itu, guru memiliki kebebasan dalam memilih berbagai perangkat ajar, memungkinkan penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan minat para peserta didik.
Sejak tahun 2022/2023, satuan pendidikan dapat memilih untuk menerapkan kurikulum berdasarkan tingkat kesiapannya. Pilihan ini mencakup tingkat TK B, Kelas I, Kelas IV, VII, dan X. Untuk mengevaluasi kesiapan satuan pendidikan, pemerintah juga menyediakan angket yang membantu mereka menilai sejauh mana kesiapan mereka dalam mengadopsi Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka Belajar Sma Matematika
Menurut prinsip Kurikulum Merdeka, guru diharapkan untuk melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, merangsang kemandirian, kreativitas, dan inovasi (Daga, 2021). Sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila, Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberikan kebebasan kepada siswa, guru, dan lembaga pendidikan agar dapat berinovasi dalam mendukung pembelajaran sepanjang hidup.
Pembangunan pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kompetensi dasar dan karakteristik siswa dapat terwujud melalui implementasi Kurikulum Pembelajaran Mandiri serta konsep guru sebagai pendidik. Dalam konteks era Merdeka Belajar, siswa diharapkan mampu menerapkan kemandirian belajar, di mana peran guru berubah menjadi fasilitator, terutama dalam mata pelajaran matematika (Istikhoirini, 2021).
Pendekatan pembelajaran konstruktivisme dan pembelajaran mandiri memiliki keterkaitan konseptual yang erat. Dalam perspektif ini, siswa membangun pengetahuan melalui interaksi antara pengalaman pribadi dan informasi yang mereka temukan. Terkait dengan hal ini, pembelajaran konstruktivisme mendukung pengembangan pemahaman siswa terhadap materi, yang pada gilirannya meningkatkan kebahagiaan dan kenyamanan mereka dalam belajar.
Dalam lingkungan pembelajaran semacam ini, peran pengajar adalah sebagai fasilitator bagi perkembangan keterampilan dan bakat siswa, termasuk bakat kognitif, emosional, dan psikomotorik (Naufal, 2021).
Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Sma Matematika
Penerapan pembelajaran matematika dalam Kurikulum Merdeka mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran lebih difokuskan pada siswa (student-centered). Matematika menjadi salah satu mata pelajaran intrakurikuler yang krusial dalam kurikulum ini, merangkum disiplin ilmu yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Sebagai ilmu yang diajarkan di sekolah, matematika berperan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional serta mengembangkan individu Indonesia yang produktif, imajinatif, inovatif, dan afektif. Matematika memiliki peran signifikan dalam berbagai bidang studi seperti fisika, kimia, arsitektur, farmakologi, geografi, ekonomi, dan lainnya.
Siswa memerlukan pemahaman matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis, memecahkan masalah, dan mendapatkan wawasan mendalam terkait mata pelajaran tersebut. Bahkan, dalam aktivitas sehari-hari, matematika sering digunakan tanpa disadari.
Namun, banyak siswa mengalami kecemasan dan kesulitan belajar matematika, yang akhirnya menyebabkan keengganan mereka terhadap mata pelajaran ini. Guru perlu berinovasi di dalam kelas dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap topik matematika, meningkatkan kebahagiaan dan kegembiraan belajar, menciptakan suasana yang nyaman, serta mengatasi ketakutan yang mungkin dimiliki siswa terkait pembelajaran matematika (Manik et al., 2022).
Penilaian/Evaluasi Pembelajaran Matematika dalam Kerangka Kurikulum Merdeka
Dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan melalui kolaborasi antara pendidik dan peserta didik, evaluasi pembelajaran menjadi elemen yang sangat vital.
Penilaian merupakan komponen krusial dari proses pembelajaran karena tidak hanya mendorong perkembangan pembelajaran, tetapi juga memberikan informasi menyeluruh kepada pendidik, siswa, dan orang tua sebagai umpan balik untuk membantu mereka merumuskan strategi pembelajaran di masa depan.
Pelaksanaan evaluasi pembelajaran di SMK Diponegoro dalam konteks Kurikulum Merdeka berfokus pada pemantauan efektif selama proses pembelajaran. Pemantauan ini diarahkan untuk memberikan umpan balik yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, menjadi salah satu tujuan utama penilaian.
Dengan adanya pemantauan evaluatif, upaya dilakukan untuk memahami posisi siswa dalam rentang pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, terdapat kesempatan untuk secara berkala menilai sejauh mana pencapaian pembelajaran seorang siswa.
Berikut adalah prinsip-prinsip panduan penilaian:
- 1. Peran penilaian adalah untuk merangsang pembelajaran dan memberikan informasi yang komprehensif sebagai umpan balik bagi instruktur, siswa, dan orang tua. Penilaian dianggap sebagai elemen penting dari proses pembelajaran.
- 2. Evaluasi direncanakan dan diimplementasikan sejalan dengan fungsi umpan balik. Guru memiliki kebebasan untuk memilih metode dan waktu pelaksanaannya untuk mencapai tujuan ini secara efektif.
- 3. Penilaian dirancang secara adil, proporsional, sah, dan dapat diandalkan agar dapat memberikan gambaran yang akurat tentang kemajuan belajar siswa. Guru menggunakan berbagai pendekatan, seperti penilaian autentik berbasis "assessment for learning," "assessment as learning," dan "assessment of learning."
- 4. Evaluasi memberikan laporan yang jelas dan informatif mengenai tingkat prestasi dan perkembangan belajar siswa. Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai alat refleksi oleh orang tua, pendidik, dan siswa untuk terus meningkatkan standar pengajaran.
Silabus Kurikulum Merdeka Belajar Sma Matematika
Link silabus: https://drive.google.com/drive/folders/1MRmPmknxP3yF3cKEy--AAxjMbZpST7-0